Sistem Informasi Desa

Sistem Informasi Desa dan Kelurahan, Sistem Informasi Desa Berbasis Web, Pemasaran Potensi Desa, Cara Meningkatkan Ekonomi Desa Atau Kelurahan, Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Desa Via Internet, Meningkatkan Ekonomi Desa Berbasis Web, Meningkatkan Ekonomi Desa Berbasis Pertanian, Meningkatkan Ekonomi Desa Bumdes, Meningkatkan Ekonomi Desa Digital, Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Wisata, Cara Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Desa, Jurnal Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa, Program Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Di Masa Pandemi Ini, Meningkatkan Ekonomi Desa UMKM

Meningkatkan Perekonomian Rakyat Melalui Potensi Pedesaan

Meningkatkan Perekonomian Rakyat Melalui Potensi Pedesaan

Dalam rangka meningkatkan perekonomian melalui potensi yang ada di lingkungan pedesaan, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKM) mengembangkan IKM berbasis bioteknologi di desa-desa. Tujuannya, ujar Dirjen IKM Euis Saedah, agar tercipta Desa Industri Mandiri (DIM) lewat inovasi teknologi.

Dalam kunjungannya ke lokasi pilot project DIM di Desa Lonuo, Kecamatan Kabila, Gorontalo, Euis Saedah mengemukakan, DIM bisa diartikan bahwa desa itu mempunyai kompetensi inti industri. "Kenapa harus di desa, karena masyarakat itu banyaknya di desa. Jadi, berangkat dari desa," ujarnya.

Di Desa Lonuo, imbuhnya, kompetensi industrinya adalahpupuk organik cair dan nutrisi organik cair, yang bahan bakunya dari sekeliling lingkungan ada. Begitu diolah, ternyata efeknya terhadap pertanian, peternakan, perikanan bisa meningkatkan produksi dengan baik.

Dia berharap, setelah bisa meningkatkan hasil peternakan dengan baik melalui Peternakan Ayam KUR, ke depan hasil tersebut dihilirkan lagi. Misalnya, peternakan ayam, tidak hanya dijual mentah begitu saja. Dijelaskannya, ayam itu bisa diolah lagi menjadi nugget atau ayam goreng.

Dengan begitu, ujarnya, akan tumbuh industri-industri pengolahan ayam. "Jadi akan menciptakan nilai tambah produksi," kata dia. Euis Saedah mengungkapkan, program ini memang dimaksudkan untuk mendorong tingkat kesejahteraan masyarakat di pedesaan. Di sisi lain, masih banyak potensi desa yang belum didayagunakan secara optimal, rendahnya kualitas sumberdaya manusia di pedesaan, rendahnya aksesibilitas masyarakat pedesaan dalam memperoleh pelayanan dasar untuk mengembangkan usaha ekonomi.

Seperti sumber pembiayaan, informasi, dan teknologi, terbatasnya infrastruktur yang mendukung pengembangan desa. "Pengembangan Desa Industri Mandiri juga bertujuan menyelesaikan persoalan kebutuhan dasar warga, dengan mendayagunakan dan mengoptimalkan potensi sumberdaya ekonomi (perikanan, pertanian, peternakan, perikanan, industri kecil dan lain-lain), sosial, dan lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakatnya secara mandiri," kata Euis Saedah.

Lebih jauh lagi, dia memaparkan pemanfaatan bioteknologi untuk mendukung ketahanan pangan yang memiliki peran besar, dalam membangun ketahanan pangan nasional mulai dari hulu hingga hilir. "Bioteknologi dapat melibatkan mikroba atau agen biologi tertentu, untuk meningkatkan produktivitas hasil panen. Dengan begitu, dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat desa tersebut," jelasnya. Keunggulan dari teknologi ini, lanjutnya, bahan bakunya lokal dan ramah lingkungan dalam penggunaannya. Sepeerti, pemenfaatan keong mas, yang tadinya hanya sebagai hama petani, tapi begitu diolah menjadi tepung bisa menjadi pakan ayam. Terpilihnya Gorontalo sebagai titik awal dijadikan sentra Desa Industri Mandiri di wilayah timur, diungkapkannya, karena masyarakatnya dinilai patuh pada aturan. Dijelaskannya lebih lanjut, sesuatu yang berasal dari alam, dan digali berdasarkan keilmiahan, itu harus mengikuti aturan-aturan alam. "Kalau tidak maka malah akan merusak alam itu sendiri," ujarnya.

Disebutkannya, kalau hasilnya ingin bagus, maka harus mengikuti aturan. Dan ini, sepertinya sudah terbiasa dilakukan masyarakat Gorontalo.

Selain itu, dia mengatakan, program DIM ini akan dicoba di beberapa tempat. Seperti, dalam waktu dekat akan dilakukan di 11 desa di Priangan Timur, Jawa barat. "Nanti akan kami bandingkan, mana yang lebih optimal, untuk dijadikan panduan bagi DIM lainnya," kata Euis Saedah.

Untuk program DIM ini, imbuhnya, pemerintah pusat menganggarkan dan mengirim tim ahli, dalam rangka membuat rumah produksi awal dan juga inkubator. "Dari situ nanti daerah akan mengembangkan sendiri, karena tidak mungkin pusat membiayai seluruhnya," tukasnya. Tahun depan, disebutkannya, akan dianggarkan untuk tiap wilayah. Yakni wilayah satu yang meliputi Sumatera dan Kalimantan, lalu wilayah dua, Jawa dan Bali, serta wilayah tiga, Sulawesi dan terus ke timur masing-masing satu rumah produksi dan inkubator.

Untuk masalah permodalan, Dikatakan Euis Saedah, tidak ada kebijakan dari pusat untuk meminjamkan dana permodalan. Kalau toh ada, bantuan dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR), atau biasanya tiap gubernur di daerah punya kebijakan sendiri-sendiri dalam membantu usaha IKM di desa-desa. 

Sumber : https://kemenperin.go.id/artikel/6978/Meningkatkan-Perekonomian-Rakyat-Melalui-Potensi-Pedesaan

Posting Komentar untuk "Meningkatkan Perekonomian Rakyat Melalui Potensi Pedesaan"

Histats